Kamis, 26 November 2009

Konflik antara individu dengan suatu instansi

Dalam suatu kelompok atau organisasi, didalamnya pasti terjadi interaksi, berupa komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya, penyampaian informasi,dll. Interaksi inilah yang nantinya memicu timbulnya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.

Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat memicu terjadinya konflik. Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan uraian tugas, gangguan komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai.

Misalnya saja kasus yang kemarin ini menimpa “PRITA MULYANI”.Prita yang tidak mendapat penjelasan apa yang seharusnya menjadi hak nya dari pihak RS OMNI akhirnya buka-bukaan mengenai perlakuan RS OMNI yang tidak jelas kepada nya ketika berobat di RS tsb. itupun dilakukannya secara tidak sengaja,tapi hal itu juga yang akhirnya membawa Prita kebalik jeruji besi Selama beberapa minggu sebelum kasusnya dibawa kemeja hijau.

Penyebab konflik tsb meliputi: ketidakjelasan uraian tugas, gangguan komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai. Konflik dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif, dan saling pengertian antara sesama. Untuk mengembangkan alternatif solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan konflik ,diperlukkan komitmen yang sungguh sungguh . Ada beberapa stragtegi yang dapat digunakan, antara lain ; akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar