Makassar - Demo mahasiswa memperingati 100 hari pemerintahan SBY di Makassar diwarnai sejumlah aksi anarkis. Para mahasiswa mencorat-coret kendaraan warga dan menghentikan kendaraan dinas yang melintas di sekitar lokasi demo. Aksi tak simpatik itu dilakukan para mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar saat berunjukrasa di depan kampus mereka, Jl Urip Sumoharjo, Kamis (28/1/2010). Para mahasiswa tersebut menghentikan sebuah mobil dinas kijang kaplsul yang melintas. Mereka meminta sopir dan penumpangnya untuk turun. Mobil tersebut rencananya akan dibawa masuk ke dalam kampus. Namun rencana itu batal karena penumpang kendaraan tersebut ternyata kerabat dari salah satu mahasiswa. Aksi anarkis juga dilakukan para mahasiswa yang berunjuk rasa di samping flyover Urip Sumoharjo. Mereka menyemprotkan cat ke bodi kendaraan warga yang melintas. Aksi mahasiswa ini nyaris memicu keributan dengan pengendara Honda CRV. Pengemudi mobil itu tidak terima kendaraannya dicoret dengan cat semprot oleh para mahasiswa. Namun beruntung, ketegangan itu berhasil dicairkan oleh sejumlah polisi yang berada di lokasi kejadian.
Menurut pendapat saya yang juga merupakan seorang mahasiswa,demo tersebut boleh-boleh saja dilakukan asalkan tidak diwarnai dengan kerusuhan atau aksi-aksi anarkis lainnya. Seharusnya kita sebagai seorang mahasiswa bisa lebih berfikir dewasa untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak seperlunya dilakukan, demo dengan tindakan-tindakan anarkis bukan hanya banyak merugikan masyarakat, tetapi diri sendiri juga pastinya. Kalau saja aspirasi kita didengar oleh mereka (para pemimpin bangsa),bagaimana kalau tidak?? Semua demo yang dilakukan hanya akan sia-sia saja, membuang waktu,tenaga, dan fikiran.
Namun itulah generasi muda, generasi yang nantinya juga akan memimpin bangsa ini, mereka tidak hanya akan tinggal diam melihat keadaan negri ini kacau balau, tidak hanya menonton dan mengomel-ngomel sendiri melihat keadaan dari bangsanya , salah satu bentuk perjuangan mereka dengan menyampaikan aspirasi mereka lewat demo-demo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar